KETAATAN YANG BODOH


Kejadian 26:1-3, Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. ...”

Suatu kali timbul kelaparan di negeri di mana Ishak diam. Kelaparan yang dimaksud bukan kelaparan biasa. Tapi jenis kelaparan yang sanggup menimbulkan penderitaan & kematian. Itulah sebabnya, terpikir oleh Ishak untuk pergi ke Mesir. Karena pada masa itu, Mesir adalah 'solusi umum' ketika kelaparan datang. Mesir memang merupakan daerah subur, karenanya sebuah tindakan yang pintar bila hijrah ke Mesir.

Bisa jadi, penduduk Gerar, para tetangga Ishak pun melakukan tindakan pintar tersebut.

Kejadian 26:2-3, Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, ..."


Tetapi sebelum Ishak melakukan tindakan pintar, Tuhan justru memerintahkannya untuk melakukan tindakan bodoh. Yaitu tetap tinggal di negeri yang sedang kalaparan. Dan luar biasanya, Ishak taat. Akibatnya Ishak pun diberkati Tuhan, sehingga kelaparan yang hebat pun tidak sanggup menghalangi keberhasilan usahanya.


Kejadian 26:12  Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.



Jenis ketaatan Ishak adalah ketaatan yang bodoh sekaligus radikal. Tapi jenis ketaatan seperti ini justru mampu menggerakkan hati Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan menyukai ketaatan yang bodoh.

Untuk men-taati Tuhan dengan 'bodoh', tidaklah mudah. Anda harus menyangkali solusi pintar Anda. Apalagi bila solusi pintar kita juga dilakukan oleh orang lain yang memang pintar di mata manusia. Masalahnya, percaya atau tidak, solusi dari Tuhan seringkali nampak bodoh di mata manusia. Sehingga bila kita melakukan solusi 'bodoh' dari Tuhan, orang di sekitar kita akan menganggap kita bodoh.
Orang-orang yang mau melakukan solusi 'bodoh' dari Tuhan  tidaklah banyak jumlahnya. Mereka termasuk 'kelompok minoritas'. Namun bagi 'kelompok minoritas' ini, Tuhan menyediakan upah yang besar, bukan hanya upah yang telah Ia sediakan di surga, tapi juga upah yang dapat dinikmati di bumi. Upahnya adalah penyertaan & berkat Tuhan.

Kejadian 26:2-3, ..."Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, ..."


Dan dampak nyata dari penyertaan & berkat Tuhan, keberhasilan yang tidak masuk akal, bahkan kekayaan yang luarbiasa.


Kejadian 26:12-13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya."


Ada banyak orang mengharapkan hasil yang spektakuler dari Tuhan, tapi ogah melakukan 'ketaatan yang bodoh'. Mereka cuma akan bermimpi saja. Tapi bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk 'kelompok minoritas'?

Untuk dapat melakukan 'ketaatan yang bodoh' Anda harus menjadi bodoh di mata manusia. Dan itu artinya:

Amsal 3:7, "Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; ..."


Amsal 3:5, "... janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."


Mauuu ...?

ARTIKEL TERKAIT:


Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment