Salomo adalah penulis dari kitab Mazmur, Amsal, Pengkotbah, & Kidung Agung. Bila kita membaca kitab Amsal & Pengkotbah, maka kita akan melihat betapa pentingnya hikmat Tuhan dalam kehidupan manusia. Kehausan orang akan hikmat Tuhan pada masa Salomo memerintah, begitu luarbiasa. Dikatakan bahwa raja-raja dari seluruh bumi berikhtiar untuk mendengar hikmat Tuhan pada Salomo (2 Taw. 9:23). Hal itu tidaklah mengherankan, karena Salomo sendiri begitu menyadari seberapa pentingnya hikmat.
Amsal 4:7, "Wisdom [is] the principal thing; [therefore] get wisdom: and with all thy getting get understanding." KJV
(Hikmat adalah hal yang terutama; karenanya dapatkan hikmat: dan dengan semua yang kaudapatkan dapatkan pengertian.)
Walau masih sangat muda, Salomo telah tahu betul bahwa hikmat Tuhan akan membuat orang berhasil dalam segala hal yang dikerjakan (Pengk. 10:10). Perlu diketahui, usia Salomo ketika ia diangkat menjadi raja oleh Daud ayahnya, sekitar 15-20 tahun, masih sangat muda & belum berpengalaman (1 Raja-raja 3:7). Sedangkan jumlah bangsa Israel yang dipimpinnya seperti debu banyaknya, tidak terhitung (2 Taw. 1:9), sebuah tanggung jawab yang besar. Karenanya, ia mencari Tuhan dan meminta hikmat dari Tuhan supaya ia dapat melaksanakan tugas kerajaannya dengan baik juga benar.
Tuhan menghargai & berkenan pada permintaan Salomo, karena Salomo lebih memilih mendapatkan hikmat dari pada hal-hal yang sangat diinginkan para raja (kekayaan, harta benda, kemuliaan, kemenangan atas musuh, dan umur panjang).
1 Raja-raja 3:10, "Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian." LAI
Akibatnya, Tuhan memberikan hikmat yang ukurannya sangat-sangat besar melampaui semua orang berhikmat yang pernah hidup di bumi.
1 Raja-raja 4:29-31, "Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya." LAI
download gratis klik > http://bit.ly/BLTN_AKHIRZAMAN
Itulah sebabnya dalam kitab Amsal, ia menasehatkan kepada setiap orang agar mereka menyadari sungguh-sungguh bahwa mereka sangat membutuhkan hikmat Tuhan, dan jangan merasa diri sendiri bijak. Hikmat Tuhan dapat membawa orang pada keberhasilan serta kehidupan yang unggul.
[Kelemahan manusia yang terbesar adalah cenderung mencari jalannya sendiri. Mereka cenderung mengandalkan pengertian (hikmatnya) sendiri & mengabaikan hikmat serta kekuatan Tuhan yang tidak terbatas.]
Hakim-hakim 21:25, "Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri." LAI
Amsal 3:5, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." LAI
Hikmat hari ini:
Pada dasarnya manusia sangat membutuhkan hikmat Tuhan, mengapa? jawabannya sederhana, hikmat manusia sangatlah terbatas kapasitasnya. Di hari-hari ini ketika goncangan ekonomi & krisis keuangan kian meningkat, kita telah mendengar juga melihat, banyak pekerjaan & karya manusia yang runtuh, karena dibangun oleh hikmat manusia. Hanya ada satu hikmat yang terbukti ketangguhan & kekuatannya, yaitu hikmat Tuhan.
Agar seseorang mendapatkan hikmat dari Tuhan, maka ia harus mencari hikmat dalam kerendahan hati. Orang yang rendah hati akan mencari hikmat Tuhan dengan hati yang haus & lapar, karena ia menyadari bahwa ia sangat membutuhkan hikmat Tuhan. Tingkat kebutuhan seseorang akan hikmat Tuhan akan menentukan apakah ia akan mendapatkan hikmat Tuhan atau tidak. Seorang pencari hikmat sejati akan memilih mendapatkan hikmat ketimbang emas, perak bahkan batu-batu rubi (Amsal 8:11. Batu rubi adalah batu permata yang nilainya paling tinggi di antara batu-batu permata).
Pertanyaan yang patut kita renungkan di hari-hari ini adalah:
1. Dengan hikmat manakah kita telah membangun hidup kita?
2. Seberapa besarkah kesadaran kita bahwa kita membutuhkan hikmat Tuhan?
Amsal 11:2, "Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati." LAI
Amsal 2:4-5 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah." LAI
Amsal 8:11, "Karena hikmat lebih berharga dari pada permata (batu-batu rubi -KJV), apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya." LAI
Loading...
0 comments:
Post a Comment